BAB I
PENDAHULUAN
A.
Eksistensi
kegiatan KKL bagi Mahasiswa Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
Kuliah
kerja lapangan (KKL) STAIN Pekalongan merupakan kegiatan intra kulikuler yang
pelaksanaannya mempertimbangkan keterpaduan aspek tri dharma perguruan tinggi,
yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Artinya, KKL
STAIN Pekalongan menjadi proses pembelajaran dalam mengatasi masalah dalam
pengelolaan menejemen yang professional dalam satuan pendidikan atau lembaga
sekolah,. Unsur–unsur tri dharma perguruan tinggi dalam kegiatan KKL ini haruslah terpadu dan sinergis, saling
memperkuat atau tidak saling melemahkan/menafikkan satu sama lainnya.
Dengan
demikian pelaksanaan KKL STAIN Pekalongan harus dikelola secara sistematis,
terpadu dan berkelanjutan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat sehingga KKL
tidak lagi diidentikkan sebagai kegiatan
yang dalam praktiknya mencerminkan Study Tour/Rekreasi yang jelas sangat tidak
relevan lagi dengan perubahan– perubahan saat ini.
Sebagaimana
diketahui bersama, sekarang ini, umat dihadapkan pada berbagai persoalan
kehidupan yang sangat kompleks, seperti kemiskinan yang semakin meluas,
kerusakan lingkungan, konflik budaya, konflik perebutan sumber daya, menurunnya
kualitas kehidupan manusia, dan semakin terancamnya keberlangsungan kehidupan
manusia. Kondisi ini muncul disebabkan karena masih kuatnya paradigma
pembangunan mainstream yang
struktur dasarnya adalah “pertumbuhan ekonomi” dan “modernisasi” yanng dibangun
di atas akar budaya “materialistik”, “konsumtif”, “hedonistik”, “persaingan”,
dan “eksploitasi tanpa batas” atau “keserakahan” demi akumulasi kapital yang
tanpa batas pula.
Kegiatan KKL ini
merupakan syarat administrative dan akademis agar bisa memenuhi kualifikasi
sebagai output dan outcome STAIN Pekalongan.Mahasiswa dituntut menjadi calon
guru yang professional yang mempunyai kompentensi, untuk memenuhi hal tersebut
maka dilakukan usaha terus-menerus meleui usaha pendidikan dan pelatihan,serta
menggali pengalaman yang diperoleh dari berbagai lembaga pendidikan yang telah
menunjukan keunggulan dalam mengembangkan profesi guru dan pengelolaan
menejemen pendidikan.
Mahasiswa prodi
PAI jurusan Tarbiyah diharapkan dapat menjadi pengelola lembaga pendidikan yang
professional dan unggul, dan memiliki berbagai pengalaman tentang pengelolaan
tentang lembaga pendidikan,dengan KKL Maahasiswa bisa belajar secara langsund
terhadap lembaga pendidikan yang telah mampu mengelola pendidikan secara unggul
dan professional.
Untuk itu jurusan Tarbiyah STAIN
Pekalonganmemilih SMP Islam Kota Pekalongan sebagai tempaat kuliah kerja
lapangan sebab sekolahan tersebut
termasuk sekolah yang unggul dan menjadi percontohan dikota Pekalongan.
B.
Standar
kompetensi kuliah kerja lapangan
Standar kompentensi kuliah kerja
lapangan tentang ketarbihan adalah mahasiswa mampu menelaah secara komprehensif tentang
pengelolaan pendidikan di SMP Islam Kota Pekalongan.
C.
Kompetensi
Dasar kuliah kerja lapangan
Adapun
kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh mahasiswa peserta kuliah
kerja lapanga tentang ketarbiyahan adalah sebagai berikut :
1.
Mahasiswa
dapat mengurai tentang manejemen pengelolaan kurikulum dan program
pembelajaran.
2.
Mahasiswa
dapat menemukan tentang manajemen tenaga kependidikan,
3.
Mahasiswa
dapat mengungkap manajemen kesiswaan,
4.
Mahasiswaan
dapat menelaah tetang manajemen keuangan dan pembiayaan,
5.
Mahasiswa
dapat menggali tentang manajemen sarana dan
prasarana’
6.
Mahasiswa dapat mengunkapkan tentang manajemen hubungan
sekolah dengan masyarakat.
BAB II
Pokok – Pokok pemikiran menajemen pendidikan
Satuan Organisasi dalam melaksanakan
tugas pokok, fungsi dan tugasnya Kepala Sekolah
Kepala
Sekolahn mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, membina,
mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan dibidang manajemen
kepegawaian, pendidikan .
Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud, Kepala sekolah mempunyai fungsi :
a. Perencanaan perumusan kebijakan
strategis dan teknis penyelenggaraan manajemen kepegawaian, pendidikan ;
b. Perencanaan program, kegiatan dan
anggaran;
c. Pengkoordinasian dan pengendalian
pelaksanaan tugas Sekolah;
d. Pembinaan, pengembangan dan
pelayanan dibidang manajemen kepegawaian;
e. Pembinaan, pengembangan dan
pelayanan dibidang manajemen pendidikan
f. Pengawasan pelaksanaan tugas
pokok Sekolah;
g. Pengevaluasian dan pelaporan;
BAB
III
Pokok – pokok Pemikiran Manajemen Pendidikan Dan Implementasinya Di SMP
Islam Kota Pekaolangan
A.
Visi
Dan Misi SMP Islam Kota Pekalongan
VISI
Istiqomah dalam Ibadah, unggul dalam Prestasi, Sehat Jasmani dan Rohani
MISI
1. Memberikan pendidikan dasar Agama Islam seperti Qiroa’atil Qur’an, Figih, Tauhid,
Tarikh, dan bahasa Arab sebagai dasar
untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT dan untuk diamalkan serta
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan Agama yang tinggi
2. Menjadikan Islam sebagai landasan dan motivasi untuk
hidup bersama , saling menghormati., tolong menolong dan berahlak mulia
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif ,
hingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan
kemampuannya (potensi yang dimilikinya.
4. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan
kepribadian siswa baik dalam berorganisasi, ilmu pengetahuan , kesenian dan
olahraga
5. Menumbuhkembangkan
budaya bersih, aman, tertib, indah dan kekeluargaan di lingkungan sekolah
6. Mengikutisertakan siswa dalam setiap event lomba (ilmu
pengetahuan, keseniaan dan olahraga) pada
tingkat daerah, propinsi dan nasional
B.
Menajemen Pengelolaan Kurikulum Pembelajaran
A. MATA PELAJARAN
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A
Mata Pelajaran
1.
Pendidikan Agama
2.
Pendidikan
Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Bahasa Inggris
5.
Matematika
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
8.
Seni Budaya
9.
Pendidikan Jasmani,
Olah raga dan Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan
Komunikasi
B
Muatan Lokal
Bahasa Jawa
Ketr Jasa dan Boga
C
Mata Pelajaran Ciri
Khusus
1.
Bhs Arab
2.
Tarikh
3.
Tauhid
4.
Al- Qur’an
5.
Tafsir
6.
Suar
Penunjang Pencapaian
Prestasi
Pengembangan Diri *
|
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
4
1
1
1
1
1
3
1
|
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
4
1
1
1
1
1
3
1
|
2
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
4
1
1
1
1
1
3
1
|
Jumlah
|
47
|
47
|
47
|
B. PROGRAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
1. Kegiatan pengembang Layanan dan
kegiatan pendukung Konseling
a) Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:
i.
Kegiatan
tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
ii.
Volume
kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu) jam per kelas per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal
iii.
Kegiatan
tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
b)
Di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah:
i.
Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan
di luar kelas.
ii.
Satu kali kegiatan
layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen
dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
2.
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram
dapat dilaksanakan sebagai berikut
a)
Rutin,
yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti : upacara bendera, senam,
sholat jama’ah, sholat dluha,
keberaturan, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri.
b)
Spontan,
adalah kegiatan tidak terjadwal dalam
kejadian khusus seperti : pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah
pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c)
Keteladanan,
adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti : berpakaian rapi,
berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang
lain, amal jariah, datang tepat waktu
3.
Ekstra Kurikuler
a)
Pengembangan Kepribadian
(i)
Pramuka
(ii)
PKS
(iii)
UKS
(iv)
PMR
b)
Keilmuan
(i)
KIR
c)
Ketrampilan
(i)
Komputer
d)
Olahraga
(i)
Renang
(ii)
Volley Ball
(iii)
Basket
(iv)
Karate
e)
Apresiasi Seni
(i)
Drumband
(ii)
Tilawah dan Tartil Qur’an
(iii)
Qasidah
(iv)
Teater
(v)
Jurnalistik (Mading)
C. Pengaturan Beban Belajar
1.
Beban Belajar kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk Satuan Pendidikan
Satuan
Pendidikan
|
Kelas
|
Satu jam pemb, tatap muka ( menit)
|
Jumlah jam pemb. Perminggu
|
Minggu Efektif per tahun ajaran
|
Waktu pembelajaran per tahun
|
Jumlah jam per tahun
|
SMP
|
VII. s.d IX
|
40
|
47
|
34
|
200 hari
|
1598
|
2.
Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Waktu untuk penugasan terstruktur bagi peserta didik pada SMP Islam Kota
Pekalongan 20% x 47 jam / minggu
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
10 % x 47 jam / minggu
3.
KKM ( SKBM )
Mata Pelajaran
|
KKM
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
a) Figih
b) Tafsir
c) Tarikh
d) Taukhid
e) Alqur’an
f) Suar
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
10. Keterampilan / T IK
11. Bahasa Jawa
12. Ketrampilan jasa/ Tata boga
13. Bahasa Arab
|
70
70
70
70
70
70
72
70
65
65
67
65
72
70
70
65
70/75
65
|
70
70
70
70
70
70
72
70
65
65
67
65
72
70
70
65
70/75
65
|
70
70
70
70
70
70
72
70
65
65
67
65
72
70
70
65
70/75
65
|
D. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1.
Kriteria kenaikan
Kelas
a) Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap
akhir tahun.
b) Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang
bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
c) Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang
sama bila,
(i) Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(ii) Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi
dan kompetensi dasar lebih dari empat mata pelajaran sampai pada batas akhir
tahun pelajaran, dan
(iii) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan
kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan
2.
Kriteria Kelulusan
a)
Telah menyelesaikan semua program pendidikan sekolah
b)
Peserta didik dinyatakan lulus
ujian nasional apabila memiliki nilai lebih besar dari 4,50 untuk setiap
mata pelajaran yang diujikan dengan rata-rata nilai ujian nasional lebih besar
dari 5,0
c)
Batas kelulusan ujian sekolah minimal
6,0 untuk setiap mata pelajaran, kecuali mata pelajaran ujian nasional.
d)
Nilai rata-rata seluruh
mata pelajaran ujian sekolah paling rendah 6,0
e)
Memiliki nilai sikap
(kelakuan, kerajinan, dan kerapian) minimal baik.
E. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pengembangan life skill
pada peserta didik implementasinya terintegrasi pada pembelajaran setiap mata
pelajaran, dengan pengembangan kecakapan personal, berpikir kritis, sosial,
akademis dan vokasional serta difokuskan dengan pengembangan yang sesuai dengan
karakter pada setiap mata pelajaran.
F. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Keunggulan Lokal
Mata pelajaran muatan
lokal batik
Keunggulan Global
Pemanfaatan informasi dan
komunikasi global melalui tehnologi informasi
c.Menajemen tenaga
kendidikan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan :
a.
Kepala
Sekolah
|
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Usia
|
Pendd. Akhir
|
Masa Kerja
|
|
L
|
P
|
||||||
1
|
Kepala
Sekolah
|
H. Edy Toni, S.Pd
|
L
|
|
48 th 01 bl
|
S1
|
24 th 09 bl
|
2
|
Wakil Kepala
Sekolah
|
Fauzah, S.Pd
|
|
P
|
52 th 09 bl
|
S1
|
32 th 07 bl
|
b.
Guru
No
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah dan
status guru
|
Jumlah
|
|||
GTY / PNS
|
GTT
|
|||||
L
|
P
|
L
|
P
|
|||
1
|
S3 / S2
|
|
|
|
|
|
2
|
S1
|
15
|
15
|
7
|
5
|
42
|
3
|
D-4
|
|
|
|
|
|
4
|
D3 / Sarmud
|
1
|
-
|
-
|
1
|
2
|
5
|
D2
|
|
|
|
|
|
6
|
D1
|
2
|
-
|
2
|
-
|
4
|
7
|
SMA /
sederajat
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
18
|
15
|
9
|
6
|
48
|
i.
Kualifikasi
Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan Jumlah
0 komentar:
Posting Komentar